Selamat Datang Di Blogku Routing Dinamis - Dunia Belajar

Routing Dinamis

Assalammualaikum Sahabat pengguna internet,, Terimakasih telah mengunjungi blog sederhana saya, kali ini saya ingin membagi Makalah yang berjudul Routing Dinamis

Makalah Routing Dinamis

Routing Dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.

Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Routing Dinamis”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Routing Dinamis. Penulis  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi perbaikan dari kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Kotabumi, April 2017
Penyusun


Penyusun




DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................2

BAB I
Pendahuluan.............................................................................................. 3
Latar Belakang.......................................................................................... 3
Rumusan Masalah......................................................................................3
Tujuan........................................................................................................4
Manfaat......................................................................................................4
Landasan Teori...........................................................................................4
Jenis-Jenis Routing....................................................................................4

BAB II
Pembahasan...............................................................................................5
Pengertian Routing Dinamis.....................................................................5
Jenis-Jenis Protocol Routing Dinamis......................................................6
Kelebihan Dan Kekurangan Protocol Routing Dinamis..........................12
Perbandingan Router Static Dan Dinamis...............................................14

BAB IV
Penutup....................................................................................................18
Kesimpulan..............................................................................................18
Saran........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................19









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan oleh Routing Dinamis.
B.     Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah routing dinamis ini adalah :
1.      Pengertian routing dinamis ?
2.      Contoh Protocol Routing dinamis?
3.      Kelebihan dan Kekurangan Routing Dinamis?
C.    Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui Routing dinamis dan jenis-jenisnya.
.                      
D.    Manfaat
Manfaat yang bisa dihasilkan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Agar mengetahui Routing dinamis.
2.      Agar mengetahui kelebihan, kekurangan,serta penggunaan dari Routing dinamis.

E.     Landasan Teori
Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.

Jenis-Jenis Routing
·         Routing Dinamis, adalah router yang membuat tabel routing secara otomatis, dengan membaca lalu lintas jaringan dan tentu juga dengan saling berhubungan dengan router yang lain. Routing dinamis adalah routing yang paling mudah daripada routing default dan static.
·         Routing Static, adalah settingan router yang memiliki tabel static routing yang dibuat oleh administrator network.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengartian Routing Dinamis
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk kemudian berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing (distro BSD mendukung dengan routing daemon standar routed atau misal gated dalam hal yang lebih kompleks), atau secara mudah router dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan perusahaan yang dituju.
v  Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

v  Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
B.     Jenis-Jenis Protocol Routing Dinamis
1.      RIP (Routing Information Protocol) - Menggunakan algoritma distance vector

-          Routing protokol distance vector
-          Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
-          Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
-          RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default.

RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.      RIPv1
RIP versi 1
-   Hanya mendukung routing classfull
-   Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
-   Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
-   Perbaikan routing broadcast

Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1.         Distance Vector Routing Protocol
2.         Menggunakan metric yaitu hop count
3.         Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4.         Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5.         Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6.         Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7.         Menjalankan auto summary secara default
8.         Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9.         Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10.     Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11.    Mempunyai AD 120

b.      RIPv2
RIP versi 2
-       mendukung routing classfull dan routing classless
-       info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
-       mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
-       perbaikan routing multicast

Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.

Persamaan RIP v2 dengan RIP  v1 :
-          Distance Vector Routing Protocol
-          Metric berupa hop count
-          Max hop count adalah 15
-          Menggunakan port 520
-          Menjalankan auto summary secara default

PerbedaanRIP v2 dengan RIP v.1 :
-           Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
-          Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
-          Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
-          Auto Summary dapat dimatikan
-           Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya

2.      IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance      vector

·       Protokol routing distance vector
·          Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
·          Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.

3.      OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state


·       Protokol routing link-state
·          Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
·          Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
·          Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.

4.      EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced distance vector

·       Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
·       Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
·       Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
·       Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek


Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.




5.      BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector

·       Menggunakan routing protokol distance vector
·       Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
·       Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system

BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.

C.     Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis
1.    Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.

2.    Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count

Kekurangan
Jumlah Host terbatas

3.    Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit

4.    Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco

5.    Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

D.     Perbandingan Router Static Dan Dimanis
Routing Static meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
Kekurangan dan kelebihan static routing:
Dengan menggunakan next hop
Kelebihan:
Dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
Kekurangan:
Static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.

Dengan menggunakan exit interface
 Kelebihan:
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
Kekurangan:
Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Routing Dinamis mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.







                                                   





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Routing Dinamis adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Router static.
Routing Dinamis menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.

B.     Saran
Setiap Router memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sebaiknya gunakanlah router sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.







DAFTAR PUSTAKA
·         http://ekoari.blog.uns.ac.id/files/2009/04/dynamic-routing.pdf



Jika ada yang ingin Power Pointnya Bisa Klik Disini
    


Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Routing Dinamis"